Senin, 17 Maret 2008

Polar Story

Pada suatu hari nenek Pinguin bercerita kepada cucunya. Ceritanya begini :

“Cucuku, sekarang kita hidup di zaman yang semakin sulit. Dulu tempat tinggal kita terbentang sangat luas di kutub. Dua puluh enam tahun lalu, tempat tinggal kita 40 % lebih luas dari sekarang. Dari segi makanan, sekarang juga semakin susah dibanding dulu. Tingginya temperatur permukaan laut tempat kita menghabiskan musim dingin menyebabkan banyak makanan kita berkurang seperti ikan cumi-cumi, udang dan makanan yang lain
Menurut penelitian, wilayah kutub utara bakal kehilangan seluruh daratan esnya mulai musim panas tahun 2040 jika pemanasan global tak dapat ditekan

Bulan lalu, perairan yang dilapisi es di Kutub Utara hanya seluas dua juta kilometer persegi atau seluas Alaska. Ini di bawah luas rata-rata perairan beku di puncak musim panas dan tercatat dalam urutan keempat terbawah selama 29 tahun pengamatan melalui satelit.Dengan membuat simulasi model iklim global, para peneliti Universitas Washington dan Universitas McGill bisa menganalisis pengaruh pemanasan global terhadap lautan beku di sekitar kutub. Hasil perhitungan yang dimuat dalam Geophysical Research Letters edisi 12 Desember menunjukkan, jika tingkat pelepasan emisi gas-gas rumah kaca tetap setinggi sekarang, es nyaris tak ditemukan lagi di wilayah Kutub Utara pada September 2040.Pada sebuah simulasi diperlihatkan bahwa luas daratan es pada bulan September telah mengalami penurunan dari 5,9 juta kilometer persegi menjadi 1,9 kilometer persegi hanya dalam waktu sepuluh tahun. Pada puncak musim panas tahun 2040, es hanya ditemukan di sebagian kecil wilayah Greenland dan Kanada serta tidak ada es di perairan Kutub Utara.Tebal lapisan es di permukaan laut saat itu juga hanya sekitar 0,9 meter. Sebagai pembanding, tebal lapisan es di permukaan perairan Kutub Utara saat puncak musim panas sekarang sekitar 3,6 meter.Model iklim yang dibuat sebelumnya memprediksi hilangnya es di Kutub Utara baru akan terjadi pada 2060. Penelitian lainnya juga menghasilkan gambaran bahwa es hanya akan ditemui keberadaannya di Kutub Utara hingga tahun 2105 karena pemanasan global.Emisi gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global sehingga es di Kutub Utara makin berkurang. Karena es mencair, perairan lebih luas dan menyerap panas lebih banyak. Hal inilah yang makin mempercepat pencairan es di perairan Kutub Utara..

Saat ini banyak 4 spesies dari saudara kita terancam punah :

1. Penguin chinstrap di beberapa koloni berkurang sebanyak 30-66 persen dan membuat penguin muda makin sulit untuk bertahan hidup.
2. Cerita yang sama juga terjadi pada Penguin Gentoo yang sangat tergantung dari stok udang yang terlalu banyak diambil manusia.
3. Penguin Emperor, penguin terbesar di dunia juga sudah semakin berkurang ukurannya sejak setengah abad lalu. Suhu musim dingin yang lebih hangat membuat penguin ini harus bertahan dalam area es yang lebih tipis. Sudah sejak lama, lautan es mencair lebih dini sehingga banyak telur tak bisa bertahan untuk segera menetas dan menjadi penguin Emperor.
4. Sementara itu di pantai barat laut Semenanjung Antartika, pemanasan terjadi paling dramatis. Populasi penguin Adelie sudah turun 65 persen melewati 25 tahun terakhir. "Tidak hanya karena makanan yang semakin jarang karena hilangnya lautan es, tetapi karena sepupunya penguin Chinstrap dan Gentoo yang menyukai panas menginvasi area ini," kata Reynolds.

Sekian
Kalian sudah mendengar cerita nenekku, bukan ?
Apakah kalian mau semua itu terjadi ?

Tidak ada komentar: